Jepang, Khayal!


“Tahun depan ke Jepang yukkk!”

“Iya, ayuk-ayuk. Mauuu!”

“Mauuu jugaaa, pengen liat Sakura!”

Jepang? Ingatan langsung melayang ke film Oshin, Doraemon, Detektif Conan, dan anime-anime lainnya, Miyabi #ehhh ahahahaha. Percakapan di atas merupakan obrolan absurd dan khayalan di grup BBM Keluarga Komodo (Para peserta trip overland Lombok – Labuan Bajo). Tetapi sebenarnya keinginan untuk ngetrip bareng ke luar negeri pernah dicetuskan sewaktu di kapal. Dan rencana itu kembali muncul di grup BBM.

Singkat kata singkat cerita, setelah melewati percakapan berabad-abad *lebai* di grup BBM, dan melewati pula perdebatan, bahkan sampai jambak-jambakan *makin lebai*, akhirnya dari semua penghuni grup yang isinya 500 orang *lebai akut*, yang serius ikutan jadinya empat orang. Bunda Yayuk, Gita, Ilham dan aku.

Awalnya rencana keberangkatan berdasarkan ketersediaan tiket promo. Namun seiring waktu berubahlah keinginan menjadi, harus melihat Sakura. Jadinya harus tanggalnya cari yang pas saat Sakura bermekaran. Keputusan kepastian tanggal ini sekitar tiga bulan sebelum keberangkatan. Dan bisa ditebak sudah susah mencari tiket promo di saat Sakura bersemi. Mepet pula ahahaha. Ini pun sudah beberapa kali ini promo tiket terlewatkan, sebelum adanya kepastian tanggal tersebut. Biarkan promo berlalu, jalan-jalan tetap berlanjut hahaha.

Setelah melihat prediksi tanggal berseminya tuh bunga Sakura, dipilihlah tanggal 2 sampai dengan 10 April 2015. Perburuan tiket dimulai. Tanggal 21 Desember 2014, dengan keteguhan dan keyakinan diri kita belilah tiket dengan rute Jakarta ke Narita transit di Kuala Lumpur. Kenapa bukan Jakarta ke Haneda, secara Narita lebih jauh ke pusat kota dibandingkan Haneda. Yang ke Hanedanya udah mahal tanggal segitu bang, mpok hahahaha. Lagian jauh dikit nggak masalah, nggak jalan ini juga dari bandara menuju penginapannya nanti ahahaha. Eksekusi tiketnya juga udah tengah malam, melewati perdebatan sengit masalah harga tiket. Dan dengan keteguhan hati diiringi tangisan dompet, tiket berangkat kelar urusannya.

Berhubung termasuk peak season, aku pun menyarankan –kalau bisa disebut– memaksa untuk terlebih dahulu mencari penginapan. Pada tanggal 29 Desember 2014, hostel pun telah dibooking. Di Tokyo kita akan menginap di Khaosan World Asakusa, di Kyoto kita memilih tidur di K’s House dan di Osaka ngampar di Drop Inn Osaka. Seperti biasa, buku perjalanan Claudia Kaunang (CK), aku jadikan referensi untuk membuat itinerary. Beberapa penginapan yang direkomendasikan CK, fully book sudah ahahaha. Oke urusan penginapan juga beres.

Bagaimana dengan tiket pulangnya? Masih menunggu kita, barangkali ada keajaiban dunia. Dapat tiket promo nol rupiah ahahaha *ngayal*. Memantau pergerakan tiket hampir tiap hari. Dikarenakan pergerakannya nggak signifikan juga, jadilah tanggal 18 Januar1 2015 tiket pulang akhirnya dengan berat hati kita beli juga. Kalau nggak dibeli mau pulang jalan kaki ahahaha. Pilihan jatuh ke maskapai penerbangan Jestar. Osaka ke Jakarta, transit di Manila dan Singapura. Sebenarnya harga tiket pergi dan pulangnya ini lebih mahal dibandingkan dengan promo Garuda, Jakarta – Narita – Jakarta. Berhubung belum ada kepastian tanggal, kita lewatkan lah itu promo ahahaha. Tetapi penyesalan memang di belakang adanya. Kalau di depan pendaftaran. Begitu lah sekiranya kata-kata orang bijak ahahaha. Promo yang terlewatkan bukan untuk disesali, cukup ditangisi saja ahahaha.

Tanggal 19 Januari 2015, Bus Willer pun dibeli secara online. Ini bus untuk pergerakan dari Tokyo ke Kyoto. Overnight bus alias bus malam. Berangkat sekitar jam 10 malam, sampai di Kyoto jam 7an pagi. Kenapa memilih bus willer yang jarak tempuhnya lumayan? Pertama, kalau mau naik Shinkansen, muahalll cyinnn.  Kedua, artinya ini bus lebih murah *apasih* ahahaha. Ketiga, menghemat biaya penginapan, jadinya kita nginap di bus. Urusan bus pun kelar sudah.

Sekarang urusan paling krusial. Visa. Pengurusan visa Jepang, diurus sesuai domisili. Untuk pengurusan visa ini kita memutuskan menggunakan jasan travel, karena kesibukan *asik* ahahaha. Dan Ilham berhubung domisili di Jambi, pengurusannya harus di Medan. Jadi biarkan dia deg-degan sendiri ahahaha. Sedikit informasi, sayarat-syarat visa Jepang adalah sebagai berikut (update Januari 2015):  

1.      Passport asli dengan masa berlaku lebih dari 6 bulan dan melampirkan passport lama bila ada
2.   Pas Photo Ukuran 4,5 x 4,5 cm sebanyak 02 ( dua ) lembar terbaru dan berwarna dengan latar belakang Putih ( TIDAK BOLEH HASIL EDIT,SCAN ATAU REPRO )
3.   Surat sponsor perusahaan di atas kop surat dalam bahasa inggris kalau tidak ada kop surat diketik di atas kertas putih polos di tanda tangani dan di stempel toko dengan melampirkan photo copy SIUP & NPWP
4.   Photo copy SIUP & NPWP bila jabatan yang bersangkutan Direktur ke atas
5.   Photo copy KTP, Kartu Keluarga, Akte lahir lampirkan surat ganti nama bila namanya berbeda dengan nama yang tertulis di passport, Akte Nikah bila sudah menikah.
6.   Bukti keuangan 3 bulan terakhir photo copy berupa rekening koran atau kalau buku tabungan harus dicopy dari halaman depan sampai halaman terakhir a/n pribadi dengan jumlah minimal 50 juta/ pemohon
7.   Print Out ticket dan Konfirmasi/Bookingan hotel selama di Jepang
8.   Rekening koran perusahaan apabila di sponsori oleh perusahaan
9.   Bila pemohon Pelajar / Mahasiswa lampirkan surat izin dari Sekolah / kampus ( ASLI ) dan Kartu Pelajar / Mahasiswa
10. Bila Dokter lampirkan SURAT IZIN PRAKTEK
11. Bila pemohon anank tetapi kedua orangtuanya tidak ikut, lampirkan akte lahir, akte nikah orangtua, fotocopy ktp dan passport orangtua
12. Mengisi daftar perjalanan dengan jelas dan benar
13. Mengisi formulir aplikasi visa Jepang dengan lengkap,jelas dan Tanda tangan pemohon ( Tidak dapat diwakilkan ),untuk Anak/Bayi di tandatangani oleh kedua orangtua di Fomulir dan Lembar Perjalanan Visa Jepang ( Asli )
14.  Bila diundang oleh teman yang berada di Jepang, Maka dokumen yang dilampirkan :
             Undangan berupa email, ID card pengundang, (Lengkap alamat,telp,hp,email)

Adapun pembagaian domisilinya sebagai berikut :

Bagian Konsuler Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jl. M.H. Thamrin No. 24, Jakarta 10350, INDONESIA Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) : Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung
Kantor Konsuler Jepang di Makassar
Jl. Jenderal Sudirman No.31, Makassar, INDONESIA Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) : Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua (Irian Jaya), Papua Barat
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, INDONESIA Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) : Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan
Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar
Jl. Raya Puputan No.170, Renon, Denpasar, Bali, INDONESIA Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Konsulat Jenderal Jepang di Medan
Wisma BII, 5th floor Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, INDONESIA
Wilayah Yurisdiksi (wilayah kerja) : Aceh Nangroe Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau 

Syarat-syarat tersebut di atas, tentu saja untuk pemegang paspor biasa yang belum e-paspor. Kalau sudah e-paspor sih bebas visa untuk kunjungan 15 hari. Tinggal registrasi  saja ke kedutaan. Biaya gratis. Kalau aku dan keluarga Komodo berhubung orang sibuk semua, dan belum ada yang pakai e-paspor, biasa visanya via travel Rp 600.000 untuk single entry. Kalau si Ilham urus visanya di Medan, sekitar Rp 400.000 belum termasuk ongkos kirim paspornya.

Kita yang di Jakarta mengurus visanya sekitar akhir Februari, dan visanya disetujui sekitar awal Maret. Si Ilham karena urusan surat-menyuratnya antar propinsi jadinya lebih lama dia nunggu kejelasan visanya. Sekitar tiga hari setelah visa kita yang di Jakarta disetujui, visanya Ilham baru disetujui. Masalah visa selesai dengan sempurna, semua bisa bernafas lega.

So, dari sebuah khayalan, serta obrolan absurd, akhirnya menjadi sebuah kenyataan. Doraemon, ehhh Jepang, kami datang! ^^



Dee

Note: 1. Seperti biasa tulisannya sangat telat dipublish ^^
            2. Photo dari Google

0 komentar:

Posting Komentar